10 Rumah di Makassar Ludes Terbakar Diduga Gegara Korsleting Listrik, 1 Lansia Tewas

Ilustrasi kebakaran. (Pixabay)

Makassar – Kebakaran hebat melanda pemukiman padat penduduk di Jalan Rappokalling, Kecamatan Tallo, Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), Ahad dini hari, 6 April 2025, sekitar pukul 01.10 WITA. Sebanyak 10 rumah semi permanen dilaporkan hangus terbakar.

Masyarakat menduga kebakaran dipicu korsleting listrik yang membuat api menjalar ke rumah lainnya. Peristiwa itu mengakibatkan seorang wanita lanjut usia (lansia) kehilangan nyawanya. Berdasarkan informasi yang diperoleh Portaltimur, korban diketahui bernama Nur Lia, yang telah berusia 70 tahun.

“(Penyebabnya) konseling listrik (korban yang terbakar) keluargaku sementara perjalanan ke Sinjai dikebumikan, total keseluruhan rumah yang terbakar ada 10 tiga diantaranya masih ada sisa. Tujuh lainnya ludes terbakar,” kata warga setempat, Rista saat dikonfirmasi Portaltimur, Ahad (6/4).

“Cerita yang lebih menarik, ada 1 rumah yg masih utuh bangunan dan isi rumahnya padahal di kanan kiri belakangnya sudah jadi abu,” tambah dia.

Sementara itu, Kadis Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkarmat) Makassar, Hasanuddin mengatakan pihaknya langsung bergegas ke TKP setelah menerima laporan dari warga. Sebanyak 30 unit armada dan 63 personel dikerahkan untuk memadamkan api.

“Jumlah Armada yang kami turunkan ada 14 unit mako, 4 unit pos timur, dan 3 unit pos ujung tanah dan 63 personil pemadam. Jadi yang terbakar ini rumah, jumlahnya 10 unit, 13 KK yang terdampak,” ucap Hasanuddin kepada wartawan.

Ia menambahkan bahwa api berhasil dipadamkan sekitar pukul 02.25 WITA. Selain satu korban meninggal dunia, satu orang lainnya dilaporkan mengalami patah kaki akibat peristiwa tersebut.

“Korban patah tulang ini atas nama mas Parman (52),” tandas dia.

Kronologi Kejadian

Terpisah, menurut keterangan saksi bernama Daeng Kulle (50), salah satu korban kebakaran, menyebut api pertama kali muncul dari rumah milik Karca. Saat kejadian, ia tengah tertidur pulas dan baru tersadar setelah mendengar teriakan warga. Setelah memeriksa kondisi setempat, ia melihat api sudah membesar dan sudah merambat ke rumah lainnya.

Saksi mata Karca (38) mengaku tengah tertidur pulas saat kejadian, namun terbangun setelah mencium asap yang pekat memenuhi rumah. Ia segera membangunkan anaknya dan membawa mereka keluar kamar ketika api sudah membesar dan menjalar ke seluruh ruangan.

Di saat bersamaan, Karca berusaha menyelamatkan Nurlia yang masih berada di dalam rumah, namun upaya itu gagal karena pintu dalam keadaan terkunci. Api terus membesar dan sulit dikendalikan hingga akhirnya merenggut nyawa Nurlia, sementara Karca, anaknya, dan saudara lainnya berhasil menyelamatkan diri.

Hingga berita ini diturunkan, jumlah taksiran kerugian masih belum dapat dipastikan. Untuk korban meninggal dunia sementara perjalanan untuk dikebumikan di Sinjai, Sulsel dan korban luka, saat ini telah mendapat penanganan di Rumah Sakit Makassar.

Editor: Agus Umar Dani

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca juga: