
Jakarta – Anggota Komisi X DPR RI, Juliyatmono, mengusulkan jika standar ideal gaji guru di Indonesia seharusnya mencapai Rp25 juta per bulan. Ia melontarkan pernyataan itu saat kunjungan kerja Komisi X DPR RI ke Balai Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP) Provinsi Jambi.
“Gaji guru standarnya harus Rp25 juta per bulan. Ini baru akan ideal di Indonesia, dan minat menjadi guru akan meningkat,” kata Juliyatmono dalam Kunjungan Kerja Komisi X ke Jambi, dikutip dari laman situs DPR RI, Ahad 11 Mei 2025.
Juliyatmono mengingatkan pemerintah agar tidak terlalu berharap pada peningkatan mutu pendidikan jika kesejahteraan guru masih diabaikan. “Guru adalah fondasi peradaban. Tanpa penghargaan yang layak, kita tak bisa berharap banyak dari sistem pendidikan,” ungkap dia.
Selain itu, anggota DPR RI dari Fraksi Golkar ini turut menyoroti alokasi anggaran pendidikan yang telah mencapai 20 persen dari APBN. Ia menilai, anggaran tersebut hingga kini belum sepenuhnya efektif memenuhi kebutuhan mendasar, termasuk peningkatan kesejahteraan guru.
“Spending anggaran dua persen (dari PDB) saya kira bisa menjangkau itu. Karena sekarang masih tersebar dimana-mana. Tidak fokus,” beber dia.
Sebagaimana diketahui, di Indonesia sendiri, berdasarkan data Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi tahun 2024, rata-rata gaji guru ASN golongan III baru berkisar Rp4 juta-Rp7 juta per bulan, sementara guru honorer bisa jauh di bawah itu, bahkan di bawah UMR daerah. Hal ini menunjukkan adanya kesenjangan antara beban kerja dan penghargaan terhadap profesi guru.
Lebih lanjut, Juliyatmono menekankan bahwa pendidikan adalah jalan utama untuk memutus rantai kemiskinan. “Hasil BPS kemarin sudah ditulis, kalau keluarga itu tingkat pendidikannya S1 saja, tentu sudah tidak miskin. Tapi kalau makin rendah, makin ekstrem miskinnya,” ujar Juliyatmono
Dengan revisi Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (UU Sisdiknas) yang tengah dibahas, Juliyatmono mendorong agar kebijakan pendidikan nasional benar-benar meletakkan guru sebagai garda terdepan pembangunan kualitas manusia.
“Guru adalah fondasi peradaban. Tanpa penghargaan yang layak, kita tak bisa berharap banyak dari sistem pendidikan,” tandas dia.
Editor: (AUD)