
Makassar – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengaku pernah ditegur oleh Wakil Presiden gegara pernah menutup perusahaan beras yang diduga milik mafia. Amran menyampaikan itu saat menghadiri acara wisuda Universitas Hasanuddin (Unhas),
“Kami pernah ditegur wakil presiden, gara-gara ada mafia beras kami tutup perusahaannya,” kata Amran, dikutip dari video wisuda yang disiarkan YouTube Unhas TV, Ahad 20 April 2025.
Amran menduga kemarahan yang dilayangkan kepadanya bukan gimik semata. Sebab, jaringan mafia beras yang ia bongkar ternyata melibatkan sejumlah pemimpin besar di republik ini.
“Ternyata semuanya adalah pemimpin besar ada di dalamannya,” ujar dia.
Saat ditegur Wapres, Amran menganggap itu sebagai masukan positif. Ia menilai teguran tersebut sebagai pengingat untuk lebih hati-hati dan bijak dalam mengambil langkah strategis, terutama terkait kebijakan pangan nasional, meski menurutnya, langkah yang diambil sudah sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP) yang berlaku.
“Kami dimarahi, kami berterima kasih. Kami katakan yang penting kami sudah tutup karena dia melanggar regulasi yang ada di republik ini,” tandas dia.
Menanggapi video yang beredar, Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi Kementerian Pertanian, Moch. Arief Cahyono, memberikan penjelasan bahwa cerita yang disampaikan Amran merujuk pada masa jabatannya sebelumnya sebagai Mentan.
“Pernyataan Pak Menteri dalam video tersebut merujuk pada pengalaman beliau di masa lalu, saat menjabat sebagai Menteri Pertanian,” kata Arief dalam keterangan tertulis, Jumat, 18 April 2025. Video yang dimaksud Arief yakni pidato Amran dalam wisuda Universitas Hasanuddin, Makassar, Kamis, 10 April 2025.
Seperti diketahui, Amran sebelumnya menjabat di kabinet era Presiden Jokowi, lalu kembali dipercaya menjabat di kabinet Prabowo.
Editor: Agus Umar Dani