
Bantaeng – Pengurus dan Perangkat Kelengkapan Organisasi Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Bantaeng masa bakti 2025-2030 resmi dilantik pada Selasa, 20 Mei 2025 di Gedung PGRI Bantaeng. Pelantikan itu dirangkaikan dengan Seminar Pendidikan dan Orientasi Pengurus dengan mengangkat tema “Mempersiapkan Generasi Emas Masa Depan dengan Deep Learning dalam Perspektif Kebangkitan Pendidikan di Kabupaten Bantaeng”.
Dalam laporannya, Ketua Panitia Pelantikan PGRI Bantaeng, Saripuddin menekankan pentingnya sinergi antar elemen dalam upaya memajukan pendidikan di Bantaeng. Ia juga mengapresiasi dukungan dari pemerintah yang berkontribusi besar dalam suksesi pelantikan itu.
Di tempat yang sama, Ketua PGRI Bantaeng, Samsud Samad menegaskan bahwa personalia yang dilantik adalah kelompok yang siap bekerja profesional. Ia menegaskan itu dengan alasan bahwa mayoritas pengurusnya berstatus kepala sekolah, yang berarti mereka teruji dan siap mendedikasikan diri untuk kemajuan pendidikan Bantaeng.
Selain itu, ia juga menekankan bahwa PGRI dan Pemkab Bantaeng searah dalam visi Bantaeng Bangkit. “PGRI Bantaeng tegak lurus demi mensukseskan visi besar Pemerintah Daerah Kabupaten Bantaeng, yaitu Bantaeng Bangkit,” ujar Samsud Samad.
Sementara itu, Sekretaris PGRI Bantaeng Sulawesi Selatan (Sulsel), Abdi berpesan agar pengurus yang baru saja dilantik itu senantiasa menjaga ritme agar tetap selaras dengan pemerintah. Ia menyebut PGRI Bantaeng sebagai bagian integral dari pemerintah yang harus berjalan beriringan.
Menanggapi hal tersebut, Bupati Bantaeng, Muhammad Fathul Fauzy Nurdin alias Uji, dalam arahannya menyampaikan apresiasi mendalam kepada para guru. Ia mengaku bahwa keberhasilannya saat ini tak lepas dari peran dan bimbingan para guru.
Ia menyambut baik pelantikan ini sebagai langkah nyata dalam mengakselerasi pembangunan manusia yang unggul, yang merupakan salah satu indikator dari terwujudnya visi “Bantaeng Bangkit”. Komitmen untuk memperkuat sinergi dengan PGRI pun ditegaskan kembali, termasuk rencana renovasi Gedung PGRI yang akan dijadikan pusat kegiatan guru dan pendidikan di Kabupaten Bantaeng.
Selain itu, ia menanggapi isu gaji ke-13 yang sempat disampaikan oleh Ketua PGRI, dan menegaskan telah menginstruksikan instansi terkait agar tidak menunda pembayarannya. Respons cepat dari Ketua PGRI dalam hal ini juga mendapat apresiasi dari bapak Bupati Bantaeng yang Akrab disapa Uji Nurdin itu.
Setelah sesi sambutan usai, acara berlanjut ke seminar pendidikan. Pada sesi pertama, Staf Ahli Kemdikdasmen RI, Mariman Darto membawakan materi terkait Deep Learning dalam konteks kebangkitan pendidikan di Kabupaten Bantaeng. Materi ini disampaikan sesuai dengan arahan langsung dari Menteri Kemdikdasmen sebagai bagian dari upaya transformasi pendidikan nasional.
Sesi kedua seminar dilanjutkan oleh Abdi topik bahasan tentang pentingnya akreditasi sekolah. Ia menyoroti praktik inkonsistensi dalam pengelolaan data Dapodik dan Emis, serta mengingatkan pentingnya kejujuran dan konsistensi data karena semuanya telah terintegrasi secara nasional di Pusdatin.
Sebagai penutup rangkaian acara, dilaksanakan Orientasi Pengurus PGRI Kabupaten Bantaeng yang juga dipandu oleh Sekretaris PGRI Sulsel. Pada sesi ini, diperkenalkan Program Mandatori PGRI Masa Bakti XXIII Tahun 2024–2029. Salah satu program unggulannya adalah transformasi dan digitalisasi organisasi sebagai respons terhadap perkembangan zaman. Seluruh arah gerak program tersebut diselaraskan untuk mendukung visi pembangunan daerah, terutama dalam peningkatan kualitas guru dan pendidikan sebagai fondasi utama Bantaeng Bangkit.
Kegiatan ini dihadiri oleh seluruh pengurus PGRI Kabupaten Masa Bakti 2025-2030 yang berjumlah kurang lebih 100 orang, serta tamu undangan mulai dari Bupati Bantaeng, Pengurus PGRI Provinsi Sulawesi Selatan, Kepala Dinas Pendidikan, Kepala Kantor Kementerian Agama, perwakilan Kejaksaan Negeri, Polres Bantaeng, hingga perwakilan dari Bank Sulselbar dan BRI Cabang Bantaeng.
Editor: (AUD)