PMP-OMK LPM Penalaran UNM, Wadah Mahasiswa Menempah Kesiapan Riset

Suasana forum PMP-OMK XXVIII di Gowa. (Istimewa)

Gowa – LPM Penalaran Universitas Negeri Makassar (UNM) sukses menyelenggarakan rangkaian kegiatan Pelatihan Metodologi Penelitian dan Orientasi Manajemen Keorganisasian (PMP-OMK) XXVIII di BPPMPV KPTK, Gowa, Sulawesi Selatan (Sulsel). Ajang itu dibagi menjadi dua unit kegiatan, pertama pelatihan metodologi penelitian pada 22-24 Mei dan kedua seminar proposal penelitian, 25 Mei 2025.

Selama pelatihan, peserta menerima sembilan materi dengan masing-masing diampu para pakar. Materi itu berupa Literature Review, Gap and Novelty Research, Etika Penelitian, Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif, Instrumen Kuantitatif dan Kualitatif, serta Analisis Data Kuantitatif dan Kualitatif. Materi itu diberikan kepada peserta sebagai bekal memahami proses penelitian secara menyeluruh dan sistematis.

Saat seminar proposal, semua peserta berkesempatan mempresentasikan rancangan penelitian mereka. Pemaparan mereka didampingi oleh penanggap ahli, Novina Sabila Zahra. Ia memberikan masukan kepada para peserta pelatihan agar penelitian mereka nantinya berjalan lancar sesuai tujuan dan target.

“Adanya pelaksanaan seminar proposal di PMP-OMK bertujuan agar peserta mendapatkan feedback berupa saran dan kritik, dengan harapan mereka paham apa yang akan diteliti. Jadi nanti pengumpulan data dapat berjalan dengan lancar dan tetap memberikan experience yang menyenangkan hingga selesainya penelitian mereka,” kata dia.

Di tempat yang sama, Koordinator Panitia Pengarah, Asmaul Husna mengharapkan para peserta memperoleh khazanah baru terkait penelitian. “Semoga ruang belajar selama empat hari ini memberikan kesan yang menyenangkan. Selain itu juga berguna untuk memperdalam pemahaman terhadap proses penelitian,” tutur Asmaul.

Ia juga mengapresiasi antusiasme peserta selama pelatihan berlangsung. Katanya, setiap materi dan penugasan dikerjakan secara tuntas oleh peserta.

“Antusiasme itu tentu menjadi modal awal yang penting, namun lebih dari itu, saya berharap kegiatan ini benar-benar menghasilkan kesiapan nyata yang dapat diterapkan dalam praktik. Harapan saya, dampak dari pelatihan ini tidak hanya dirasakan oleh mahasiswa sebagai individu, tetapi juga mampu memberikan kontribusi nyata dan berarti bagi masyarakat. Sebab pada akhirnya, penelitian yang baik bukan hanya yang selesai ditulis, tetapi yang mampu memberi manfaat dan menjawab kebutuhan nyata di lingkungan sekitar,” tegas dia.

Sementara itu, salah satu peserta pelatihan, Zhahira nurul Muthahira Syarif menyebut momen seminar proposal pada kegiatan itu menjadi bagian yang sangat menarik.

“Sempro jadi awal dan penanda untuk penelitian kelompok yang akan kami lakukan selanjutnya. Revisi sana sini, tantangan, dan menemukan banyak kesulitan juga bagian dari proses kami menyusun proposal agar bisa sampai di tahap sempro kemarin. Harapannya, tahap sempro ini menjadi kesempatan yang baik untuk setiap peserta belajar dari para penanggap ahli dan membuat proposal yang lebih baik untuk kedepannya. Untuk teman-teman yang sudah sempro, semangat turlap dan olah datanya, semoga kita bisa saling membersamai sampai pengukuhan nantinya,” kata dia.

Editor: (AUD)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca juga: