
Makassar – Lembaga Penelitian Mahasiswa (LPM) Penalaran Universitas Negeri Makassar (UNM) secara resmi menggelar Technical Meeting II dan Pembukaan Pelatihan Metodologi Penelitian dan Orientasi Manajemen Keorganisasian (PMP-OMK) ke XXVIII di Aula Convention Hall FIP UNM, Sabtu, 19 Mei 2025. Awal dari serangkaian kegiatan pelatihan menulis dan penelitian ilmiah itu melibatkan puluhan calon anggota yang tampak bersemangat dan penuh antusiasme.
PMP-OMK itu mengusung tema “Sinergi Riset dan Keorganisasian dalam mewujudkan Generasi Dedikatif yang Adaptif”. Selain pengurus LPM Penalaran dan calon anggota, turut hadir pula guru besar yang juga Sekretaris LP2M UNM Amirullah, pendiri LPM Penalaran UNM Indra Gunawan, Pembina LPM Penalaran Sitti Saenab, Ainun Najib Alfatih, dan Yusri.
Selain mereka, juga hadir sejumlah alumni LPM Penalaran UNM, Lembaga Penalaran dan Penelitian Mahasiswa Indonesia (ILPMI) Regional V, pengurus LK se-UNM, pihak sponsor, media partner dan calon peserta.
Sebelumnya, sebanyak 130 peserta berhasil lolos pada tahap seleksi. Mereka lalu melanjutkan agenda yang telah disiapkan pengurus LPM Penalaran berupa Technical Meeting (TM) II PMP-OMK XXVIII. Diketahui, TM II ini bertujuan untuk memberi arahan dan petunjuk pelaksanaan PMP-OMK.
Dalam sambutannya, Ketua Panitia PMP-OMK XXVIII, Dzaky Aziziyah menekankan pentingnya proses dan ketekunan dalam menapaki semua proses di lembaga itu.
“Berproses memang tidak semudah itu, berproses memang tidak sesederhana kelihatannya. Berproses tidak selalu tentang kesengsaraan, tidak selalu tentang tekanan. Semua punya cerita dan kisahnya masing-masing. Jika memulai adalah luka, maka bertahan adalah cinta,” ujar dia.
Sementara itu, Pembina LPM Penalaran UNM, Sitti Saenab turut mengapresiasi kegiatan itu dan menyebutnya memiliki tema yang relevan dengan tantangan masa kini, termasuk pemanfaatan Artificial Intelligence (AI) alias kecerdasan buatan dalam penulisan.
Ia juga mengenang masa awal bergabung dengan Penalaran kala itu serba sederhana, namun kini ia mengaku melihat kemajuan pesat. Karena itu, Ia berharap pelatihan ini membawa faedah akademik seperti rekognisi, serta mendorong peserta untuk menulis dan mempublikasikan karya ilmiah yang dapat mendukung karier, bahkan sebagai dosen di masa depan.
“LPM Penalaran UNM tetap bersinar,” harap Sitti Saenab.
Sambutan sekaligus pembukaan resmi dilakukan oleh Sekretaris LP2M UNM, Amirullah yang menekankan bahwa kebenaran ilmiah bersifat metodologis, sistematis, empiris, dan holistik, dan karya ilmiah menjadi bukti nyata dalam berbagai aspek, termasuk saat melamar kerja.
Ia juga mengingatkan pentingnya kualitas dan dampak dalam penelitian. “Kerjakan sesuatu dengan sebaik-baiknya, karena nantinya semua akan kembali ke diri kita,” tutup dia. Usai menyampaikan sambutan, ia membuka acara secara simbolis dengan pemukulan gong.
Editor: (AUD)