
Jakarta – Presiden Prancis Emmanuel Macron dijadwalkan tiba di Jakarta Selasa 27 Mei 2025 dini hari untuk menemui Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto. Menurut keterangan Istana, Macron menyampaikan permintaan khusus untuk mengunjungi Candi Borobudur di Magelang, Jawa Tengah dalam lawatannya ke Indonesia pada 28-29 Mei 2025.
“Presiden Prancis Macron rencananya akan berkunjung ke dua tempat yakni Akademi Militer (Akmil) dan Candi Borobudur, dimana keduanya berada di Magelang, Jawa Tengah,” kata Kepala PCO Hasan Nasbi disaat memberikan paparannya terkait persiapan kunjungan Presiden Prancis Macron ke Indonesia, dilansir Antara, Senin (26/5).
Melansir CNN, menjelang kunjungan Macron ke objek wisata budaya itu, pemerintah lewat pengelola Candi Borobudur menyiapkan sejumlah fasilitas untuk memudahkan aksesnya ke sana. Hasan menyebut rencana lawatan Macron ke Borobudur akan didampingi langsung oleh Prabowo.
“Stair lift. Stair lift itu kalau di rumah-rumah biasanya dipajang di pinggiran tangga untuk bawa orang untuk naik ke lantai berikutnya. Jadi dari lantai 5 ke lantai 8 mungkin nanti pakai, atau sampai lantai 7 itu nanti pakai stair lift supaya waktunya lebih efisien,” ujar dia.
Hasan memastikan pemasangan fasilitas itu takkan merusak cagar budaya. Dia menyebut seluruh pembangunan itu dibawah pengawasan Kementerian Kebudayaan. Dia pun mengatakan seusai kunjungan Macron itu, seluruh fasilitas tersebut akan dibongkar kembali.
Kementerian Pekerjaan Umum (PU), Dody Hanggodo memastikan pihaknya telah mempersiapkan infrastruktur pendukung di kawasan Candi Borobudur sebagai bagian dari dukungan terhadap kelancaran kunjungan tersebut.
“Kami minggu lalu sudah berkunjung ke Candi Borobudur untuk memastikan pekerjaan infrastruktur yang ada di sekitar candi masih termanage dengan baik,” ujar Dody saat menyampaikan paparannya terkait persiapan kunjungan Presiden Macron di Jakarta, Senin (26/5).
Meski begitu, Dody menjelaskan bahwa Kementerian PU tidak melakukan intervensi langsung terhadap kawasan inti Candi Borobudur, yang merupakan tanggung jawab Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi serta dikelola oleh BUMN pariwisata In Journey. Tapi, pihak PU selalu siap memberikan dukungan bila dibutuhkan.
“Kami memberikan tawaran kepada pengelola, dalam hal ini In Journey, apabila mereka memerlukan bantuan kami, insyaallah kami siap. Karena kunjungan ini bukan hanya menunjukkan kita sebagai tuan rumah yang baik, tetapi juga menjadi kesempatan untuk memperlihatkan ketinggian budaya bangsa Indonesia,” lanjut Dody.
Mengenai kemungkinan pembahasan kerja sama atau investasi antara kedua kepala negara, Dody menyatakan belum memperoleh informasi lebih lanjut. Namun ia meyakini bahwa pertemuan antara Presiden Prabowo dan Presiden Macron akan membahas hal-hal strategis yang bermanfaat bagi masyarakat Indonesia secara luas.
“Detail agenda antara Presiden Prabowo dan Presiden Macron kami belum tahu secara pasti. Namun saya yakin akan ada pembicaraan G2G (government to government) yang positif, tidak hanya soal infrastruktur, tetapi juga kerja sama yang lebih luas,” tambah dia.
Sementara itu, dari hasil pantauan lapangan, Dody menyebut pengelola Candi Borobudur telah menyiapkan berbagai sarana pendukung termasuk jalur akses dan beberapa titik infrastruktur lainnya yang kini ditutup sementara untuk publik demi persiapan kunjungan kenegaraan tersebut.
Editor: (AUD)