DPP Dapuk Ashabul Kahfi Jadi Ketum PAN Sulut

Musyawarah ke-VI PAN Sulut. (Istimewa)

Manado – Musyawarah Wilayah (Muswil) Partai Amanat Nasional (PAN) Sulawesi Utara (Sulut) resmi menetapkan Ashabul Kahfi sebagai ketua formatur sekaligus Ketua DPW PAN Sulut. Kahfi mengambil amanah itu usai melepas jabatan sebagai ketua DPW PAN Sulawesi Selatan (Sulsel).

Tugas baru Kahfi untuk memimpin DPW PAN Sulut sesuai amanat Ketua Umum (Ketum) PAN, Zulkifli Hasan (Zulhas). Dalam waktu dekat, Kahfi akan melengkapi struktur kepengurusan DPW dan mempersiapkan Musyawarah Daerah (Musda) di 15 kabupaten/kota sebagai langkah awal konsolidasi partai di Sulut.

“PAN pernah berjaya di Sulawesi Utara. Kini saatnya kita bangkit kembali dengan konsolidasi yang solid, serta narasi dan isu yang dekat dengan masyarakat,” kata Kahfi dalam pidatonya di Hotel Swiss Bell Manado, Rabu 7 Mei 2025.

Kahfi yang juga menjabat sebagai Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPP PAN se-Sulawesi, menetapkan target menghidupkan kembali syiar partainya di Sulut. Sebab, pada Pemilu 2024 lalu, PAN gagal meraih kursi di DPR RI maupun DPRD Provinsi Sulut.

Tak sekadar iming-iming, Kahfi memiliki perjalanan yang cukup panjang dalam memimpin DPW PAN Sulsel yakni selama 20 tahun. Selama itu, Kahfi telah meraih sejumlah prestasi, salah satunya adalah keberhasilan mengantar PAN Sulsel memperoleh empat kursi pada pada Pemilu Legislatif (Pileg) 2024.

Lagipula, kata Kahfi, Sulsel dan Sulut cenderung memiliki banyak kesamaan. “Kita punya kultur yang cocok di Sulut. Sekarang tinggal mengaktifkan kembali mesin politik, memperkuat jejaring kader, dan hadir menjawab aspirasi rakyat,” ungkap dia.

Sebagai informasi, Kahfi melepaskan jabatan sebagai Ketua DPW PAN Sulsel tanpa penetapan ketua DPW. Sebelumnya, DPP PAN telah menunjuk 4 formatur yang akan memilih ketua DPW dan pengurus baru.

Muswil PAN Sulsel Tak Hasilkan Ketua, Empat Formatur Susun Kepengurusan Baru

Musyawarah Wilayah (Muswil) IV Partai Amanat Nasional PAN Sulsel berakhir tanpa menetapkan ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) secara langsung. Sebagai gantinya, Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PAN menunjuk empat formatur yang bertugas memilih ketua definitif dan menyusun struktur kepengurusan baru, sembari menjalankan roda organisasi untuk sementara waktu.

Hal tersebut ditetapkan dalam hajatan Muswil PAN yang digelar di Hotel Claro Makassar, Ahad 4 Mei 2025, serta mengumumkan 13 nama calon formatur sebelum menetapkan empat formatur untuk menyusun kepengurusan baru, yakni Ashabul Kahfi, Husniah Talenrang, Chaidir Syam, dan satu unsur DPP yang diwakili Viva Yoga Mauladi.

“DPP sudah menetapkan formatur empat. Saya sendiri mewakili unsur DPP, lalu ada Ashabul Kahfi, Husniah Talenrang, dan Chaidir Syam. Formatur ditetapkan, selanjutnya akan bekerja menyusun struktur dan memilih Ketua DPW PAN Sulsel,” kata Wakil Ketua Umum DPP PAN, Viva Yoga Maulad saat memimpin sidang.

Sempat Dijagokan di 

Nama Ashabul Kahfi kembali di jagokan sebagai salah satu formatur dalam struktur kepengurusan DPW PAN Sulsel. Sebagaimana diketahui, Kahfi merupakan petahana dan anggota DPR RI dua periode serta tengah menjabat sebagai Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPP PAN untuk wilayah Sulawesi.

“Selama memimpin PAN Sulsel, kami telah menorehkan berbagai capaian, mulai dari memenangkan pemilihan gubernur hingga menempatkan kader di DPR RI. Namun, ada penurunan yang harus menjadi pelajaran bagi kita semua,” ucap Kahfi.

Kahfi menegaskan prestasi dan capaian kader PAN di sejumlah daerah, terutama lonjakan kursi DPRD Maros dari enam menjadi 14. Ia juga mencatat peningkatan kursi di Luwu Timur, Luwu Utara, dan Gowa.

“Ketua DPW yang baru harus mampu mengakomodasi seluruh kader agar PAN tetap menjadi rumah perjuangan. Kita ingin PAN terus menjadi pemenang di Sulsel,” harap dia.

Terpisah, Bupati Gowa, Husniah Talenrang menyatakan kesiapannya memimpin DPW PAN Sulsel jika mendapat kepercayaan dari partai. Ia menyampaikan komitmennya bekerja keras membawa PAN meraih kemenangan pada Pemilu 2029 di Sulsel.

“Kalau DPP menunjuk saya, saya akan bekerja maksimal, khususnya menjadikan PAN Sulsel partai pemenang Pemilu 2029,” terang Husniah.

Sementara, Bupati Maros, Chaidir Syam, merespons penetapannya sebagai salah satu dari empat formatur PAN Sulsel dengan menyerahkan sepenuhnya keputusan kepada partai. Ia menyatakan kesiapannya menerima apa pun amanah dari formatur dan DPP, termasuk jika tidak ditunjuk sebagai ketua.

“Saya sudah 25 tahun jadi kader, apapun putusan dari formatur dan DPP PAN, kita sangat siap dan bersedia. Soal apakah saya diamanahkan jadi ketua atau diberikan amanah di posisi lain, saya tetap setuju dan sepakat. Pada intinya bagaimana kita melihat kebesaran PAN Sulsel ke depan,” ujar Chaidir.

Editor: (AUD)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca juga: