
Jakarta – Beredar kabar bahwa Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah dan Beasiswa Pendidikan Indonesia (BPI) terkena pemangkasan dana akibat efisiensi anggaran. Namun, Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendikti-Saintek) memastikan anggaran beasiswa khusus itu tetap aman.
Sebelumnya, viral di sosial media soal Beasiswa KIP Kuliah juga terkena efisiensi anggaran. Salah satu unggahan menyebut KIP Kuliah, Beasiswa Pendidikan Indonesia (BPI), dan Beasiswa ADIK ikut dipangkas.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kemendikti-Saintek, Togar M Simatupang, membantah kabar tersebut. Ia mejelaskan bahwa beasiswa tidak termasuk dalam objek program efisiensi.
“Belanja sosial, terutama beasiswa, tidak menjadi objek program efisiensi, (anggaran beasiswa) Iya (dipastikan aman) itu kelegaan,” kata Togar kepada wartawan, Kamis 13 Februari 2025.
Kalrifikasi terpisah, Menteri Keuangan (Menkeu) RI Sri Mulyani juga mengatakan program KIP Kuliah tidak terdampak efisiensi anggaran sebesar Rp306,69 triliun.
Ia merinci jumlah penerima beasiswa Kartu Indonesia Pintar saat ini mencapai 1.040.192 mahasiswa. Ia menegaskan program beasiswa dari pemerintah ini lolos dari efisiensi
“Jumlah anggaran untuk beasiswa Kartu Indonesia Pintar (KIP Kuliah), untuk 1.040.192 mahasiswa tersebut adalah sebesar Rp14,69 triliun,” tegas Ani dalam Konferensi Pers di Kompleks Parlemen DPR RI, Jakarta Pusat, Jumat (14/2).
“Anggaran tersebut (Rp14,69 triliun) tidak terkena pemotongan dan tidak dikurangi. Dengan demikian, seluruh mahasiswa yang telah dan sedang menerima beasiswa KIP dapat meneruskan program belajar seperti biasanya,” lanjut dia.
Di sisi lain, ia menegaskan beasiswa untuk 40.030 penerima tetap utuh tanpa penghematan. Beasiswa itu mencakup Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP), Beasiswa Pendidikan Indonesia (BPI) di bawah Kemendiktisaintek, dan Beasiswa Indonesia Bangkit (BIB) di bawah Kementerian Agama.
“Tetap berjalan sesuai dengan kontrak beasiswa yang sudah dilakukan,” janji Mulyani
Diketahui, keluhan mengenai KIP Kuliah dan beasiswa yang terdampak efisiensi anggaran sempat disampaikan Mendikbudristek Satryo Soemantri Brodjonegoro di DPR RI. Ia mengungkapkan bahwa dari total pagu awal Rp57,6 triliun, kementeriannya harus menerima pemotongan sebesar Rp14,3 triliun demi efisiensi anggaran.
Satryo mengatakan anggaran awal untuk KIP Kuliah sebesar Rp14,698 triliun, namun dipotong Rp1,319 triliun. Sementara itu, anggaran BPI yang semula Rp164,7 miliar turut mengalami penghematan sebesar Rp19,47 miliar.
Beasiswa Kemitraan Negara Berkembang (KNB) turut mengalami penghematan sebesar 25 persen. Anggaran yang semula Rp85,34 miliar dipangkas Rp21 miliar.
Editor: Agus Umar Dani