
Bantaeng – Ular piton sepanjang lima meter menggegerkan warga di Jalan T.A. Gani Bantaeng, Sulawesi Selatan, Ahad, 2 Februari 2025, kisaran pukul 19.00 WITA. Menurut penuturan warga setempat, piton itu kerap muncul dan memangsa hewan peliharaan dan ternak milik warga.
“Dari belakang rumah, ada sungai, masuk lewat dapur. Itu rumah Daeng Caya. Itu ular masuk kisaran pukul 19.00 WITA, biasanya cari kucing untuk dimangsa, kadang juga ayam. Ayamku kemarin dulu dimakan tiga ekor,” ujar Ketua RW 2, Abdul Jabbar saat dikonfirmasi di lokasi.
Awalnya, Jabbar mendengar keributan warga tak lama setelah salat magrib. Ia lalu mengambil parang dan bergegas ke lokasi kejadian.
“Pas ribut orang, itu ular keluar langsung ditombak kepalanya. Bekas parang ini di badan ular saya yang parangi, karena dikhawatirkan mengamuk toh,” tutur dia.
Namun kemunculan ular itu bukanlah hal aneh bagi Jabbar. Berdasarkan pengalamannya, ular jenis piton itu memang kerap muncul karena ada sungai dan hutan belantara di bagian belakang rumah.
“Sudah beberapa kali, karna di bagian belakang rumah itu memang banyak ular, bukan cuman satu atau dua ekor,” tandas dia.
Masih dalam suasana geger, salah seorang warga setempat melaporkan hal itu ke unit Pemadam Kebakaran (Damkar) Bantaeng. Tak menunggu lama, sejumlah personel Damkar yang masih berjaga langsung bergegas menuju lokasi.
“Kami datang ke lokasi kisaran pukul 21.00 WITA. Kami sudah ketiga kalinya datang ke sini. Sebelumnya itu setiap kami datang ularnya selalu kabur, nah baru kali ini ditangkap. Ini panjangnya kisaran lima hingga enam meter jenis Piton,” ujar Kepala Seksi Operasi (Kasi Ops) Damkar Bantaeng, Harsad di lokasi kejadian.
Seperti biasanya, ia dan timnya akan membawa ular itu untuk diamankan di posko Damkar. “Ini kita akan amankan di posko dulu, kalau nanti ularnya mati kita kuburkan,” kata Harsad.
Harsad sendiri mengakui bahwa mengamankan hewan liar seperti ular bukanlah tugas dan tanggung jawab Damkar. Hanya saja, ia merasa perlu mengulurkan bantuan jika ada warga yang meminta pertolongan.
“Jadi kami tadi masih stay di posko, nah ada warga yang datang melapor kalau ada hewan liar, kami langsung ke lokasi. Seperti itu biasanya, kalau warga datang minta bantuan kami Insyaallah bantu, meskipun itu bukan tugas pokok kami,” jelas Harsad.
Untuk mengantisipasi kejadian serupa, Harsad berpesan, khususnya warga yang bermukim di tepi sungai itu agar lebih waspada.
“Tetap waspada, karena ular ini tidak cuman mangsa ternak, kalau orang dewasa mungkin tidak, tapi kalau anak-anak bisa dililit, kalau dikira ular itu mainan ah bisa bahaya,” pinta dia.
Editor: Agus Umar Dani