Pria di Bantaeng Jadi Korban Pembusuran Usai Bertemu Kerabat di Pasar Lambocca

Potret Rustam yang sedang menjalani perawatan di RSUD Anwar Makkatutu Bantaeng. (Istimewa)

Bantaeng – Nasib malang menimpa seorang pria bernama Apris Rustam (45) diserang orang tak dikenal (OTK) menggunakan busur panah di di Bantaeng, Sulawesi Selatan (Sulsel), hingga mengalami luka serius pada lengan kirinya. Insiden itu terjadi saat korban hendak pulang ke rumah usai bertemu kerabat di Pasar Lambocca, Kecamatan Pajukukang, Bantaeng.

Insiden itu terjadi di perbatasan Jalan Poros Mattoanging, Bantaeng, Senin (7/4) malam sekitar Pukul 20.20 WITA. Korban yang mengendarai motor mulanya mengira lengan kirinya terkena hempasan batu kecil.

“Awal kejadiannya saya dari Pasar Lambocca mau pulang kerumah naik motor, kalau mau kerumah dari arah Lambocca rumah itu ada di sebelah kanan disitu pas mau belok masuk disitu kena busur tapi saya rasa batu yang terpantul diinjak ban mobil, akhirnya saya turun di depan rumah baru saya lihat kenapa bisa ada busur,” kata Rustam saat dikonfirmasi Portaltimur, Selasa 8 April 2025 malam.

Rustam mengaku tidak mengetahui arah datangnya anak panah itu, dia baru menyadarinya saat hendak masuk rumah dan melihat busur sudah tertancap di lengan kirinya. Karena itu, saat dimintai keterangan oleh polisi, Rustam tak bisa menjelaskan asal anak panah yang menancap di lengan kirinya.

“Pelakunya tidak tahu busur arah dari mana karena baru lihat busur itu tertancap pas setelah mau masuk di rumah, itulah saat ditanya polisi saya juga bingung jelaskan karena betul-betul saya tidak lihat kondisinya pada saat itu juga deras hujan saya juga tidak perhatikan kiri kanan karena mau masuk rumah,” ujar dia.

Setelah menyadari anak panah busur tertancap di lengannya, Rustam bergegas ke klinik terdekat. Namun, karena klinik tidak memiliki fasilitas penanganan luka serius, ia dirujuk ke RSUD Anwar Makkatutu untuk mendapat tindakan medis.

“Saya dibawa ke rumah sakit sama ipar kebetulan lagi kumpul di rumah semua jadi awalnya dibawa ke Klinik Do i tapi di klinik itu tidak melayani kalau masalah pembusuran diarahkan lah ke rumah sakit umum,” jelas Rustam.

Setibanya di RSUD Anwar Makkatutu, Rustam mengaku harus menunggu satu jam sebelum menjalani operasi karena proses administrasi. Ia heran karena awalnya diinformasikan insiden yang dialaminya ditanggung BPJS, namun pihak rumah sakit justru meminta keluarganya membayar biaya rumah sakit.

“Kemarin malam, Senin (9/4) saya tiba di rumah sakit sekitar satu jam urus administrasi baru dioperasi itu pun tidak ditanggung BPJS padahal polisi sempat bilang tidak usah membayar karena sudah ada putusan bahwasanya terkena busur itu ditanggung BPJS tapi pihak rumah sakit tidak berlakukan itu jadi saya bayar Rp.500.000 ribu,” tandas dia.

Sementara itu, wartawan Portaltimur mencoba menghubungi Kasat Reskrim Polres Bantaeng, AKP Akhmad Marzuki, pada Selasa (8/4) pukul 20.07 WITA. Upaya konfirmasi lewat pesan WhatsApp itu tidak mendapat respons terkait tindak lanjut kejadian tersebut.

 

Editor: Agus Umar Dani

Satu komentar tentang: “Pria di Bantaeng Jadi Korban Pembusuran Usai Bertemu Kerabat di Pasar Lambocca

  • Kenapa sangat susah diberantas pelaku pembusuran. Padahal wilayah Bantaeng sangat sempit. Terkait pelaku yg masih dibawah umur, sehingga susah diberantas mungkin ada upaya lain yg penegak hukum bisa tempuh dmi kenyamanan beraktifitas.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca juga: