
Makassar – PSM Makassar mengajukan permintaan kepada PT Liga Indonesia Baru (LIB) agar laga pekan ke-33 BRI Liga 1 2024/2025 melawan Barito Putera dipimpin wasit asing. Usulan itu dilayangkan pihak PSM Makassar untuk mengantisipasi potensi kecurangan.
Terlebih, laga tersebut penting bagi tuan rumah Barito Putera untuk keluar dari zona degradasi. Kondisi Barito Putera di klasemen Liga 1 sangat krusial, di mana Laskar Antasari saat ini bercokol di posisi ke-16 dengan 31 poin dan terancam turun kasta ke Liga 2.
“Penggunaan wasit asing pada Game week 33, Barito Putera vs PSM Makassar dipandang penting untuk menjaga asas fairness dan profesionalisme dalam kompetisi BRI Liga 1,” kata Media Officer PSM Sulaiman Abdul Karim dalam keterangan tertulisnya, Selasa 13 Mei 2025.
Disisi lain, usulan itu juga membuka ruang transparansi dan peningkatan kepercayaan publik terhadap jalannya pertandingan itu. Sebab, dalam beberapa pertandingan krusial terakhir, wasit lokal menuai banyak sorotan negatif.
“Juga demi meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap penyelenggaraan pertandingan di tengah banyaknya sorotan dalam beberapa pertandingan terakhir,” tandas dia.
Sebagai informasi, pada pekan ke-33 BRI Liga 1 2024/2025 mempertemukan Barito Putera Vs PSM Makassar. Pertandingan akan berlangsung di Stadion Demang Lehman, Sabtu (17/5) pukul 15.30 WIB atau 16.30 WITA
Kini, keputusan untuk menerima atau menolak usulan tersebut berada di tangan Ketua Komite Wasit PSSI, Ahmad Riyadh. Sementara itu, Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, juga memiliki kendali penuh atas diterima atau ditolaknya usulan itu.
Sebelumnya, ramai diberitakan Pelatih PSM Makassar, Bernardo Tavares, melayangkan protes keras terkait keputusan wasit dalam pertandingan PSM melawan PSS Sleman pada pekan ke-31.
Pelatih asal Portugal itu menilai wasit pada laga yang berlangsung di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Sabtu (3/5) itu, bersikap tidak adil dan membuat banyak keputusan yang merugikan timnya.
“Saya meminta pihak kepolisian untuk melakukan investigasi dan membuat laporan resmi. Jangan hanya melihat siaran ulang pertandingan, tetapi analisis keseluruhan kejadian di lapangan,” tegas Tavares
Editor: (AUD)